Minggu, 20 Januari 2013

Hujan & Suhu Ekstrem, Ratusan Ton Ikan di Cirata Mati

BANDUNG BARAT - Ikan mati tidak hanya terjadi di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, di Waduk Cirata, Kecamatan Cipendeuy, Kabupaten Bandung Barat, ratusan ton ikan yang dibudidayakan di jaring terapung juga mati. Ikan mati sejak sepekan terakhir akibat hujan turun terus menerus. Dampaknya, ikan kekurangan oksigen dan mati. Atep, seorang petani ikan, menjelaskan, selain hujan, suhu esktrem juga menyebabkan berat jenis air berubah. Akibatnya, kotoran dan racun, seperti belerang dan amoniak, yang ada di dasar waduk naik ke permukaan. Kotoran itu meracuni ikan-ikan. Atep dan petani lainnya mengaku rugi hingga miliaran rupiah. Untuk menghindari kerugian lebih besar, para petani terpaksa memanen ikan lebih dini. Ikan dijual dengan murah. Ikan yang mati di kolam milik Atep saja sudah mencapai lima ton. ”Dalam sepekan ini ikan yang mati sudah lebih dari lima ton. Untuk menghindari ikan mati, terpaksa tidak diberi pakan. Selain itu, kami berharap matahari bersinar untuk menyelamatkan ikan yang masih tersisa,” tutur Atep, Senin (21/1/2013). Ada pula petani yang menjual ikan-ikan yang sudah mati. Ikan dijual kepada para tengkulak seharga Rp5.000 per kilogram. Bila dalam kondisi normal, ikan segar dijual Rp17 ribu per kilogram. Petani jaring terapung di Waduk Cirata mencapai 30 ribu orang yang menggarap lebih dari 3.000 ton ikan mas dan nila. Setiap hari ada 100 ton ikan yang dipanen disuplai ke Jakarta, Bogor, Cianjur, Bandung, Tasikmalaya, bahkan Lampung. (Sindo TV)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar