Senin, 28 November 2011

Konsep Tuhan Dalam Islam

Dalam konsep Islam, Tuhan diyakini sebagai Zat Maha Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi, Penentu Takdir, dan Hakim bagi semesta alam. Islam menitik beratkan konseptualisasi Tuhan sebagai Yang Tunggal dan Maha Kuasa (tauhid). Dia itu wahid dan Esa (ahad), Maha Pengasih dan Maha Kuasa. Menurut al-Qur’an terdapat 99 Nama Allah (asma’ul husna artinya: “nama-nama yang paling baik”) yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas. Di antara 99 nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah “Maha Pengasih” (ar-rahman) dan “Maha Penyayang” (ar-rahim).

Penciptaan dan penguasaan alam semesta dideskripsikan sebagai suatu tindakan kemurahhatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji keagungan-Nya dan menjadi saksi atas keesan-Nya dan kuasa-Nya. Menurut ajaran Islam, Tuhan muncul dimana pun tanpa harus menjelma dalam bentuk apa pun.[8] Menurut al-Qur’an, “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS al-An’am[6]:103)

Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Agung dan Maha Kuasa, namun juga Tuhan yang personal: Menurut al-Qur’an, Dia lebih dekat pada manusia daripada urat nadi manusia. Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan jika mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Dia memandu manusia pada jalan yang lurus, “jalan yang diridhai-Nya.”

Islam mengajarkan bahwa Tuhan dalam konsep Islam merupakan Tuhan sama yang disembah oleh kelompok agama Abrahamik lainnya seperti Kristen dan Yahudi (29:46). Namun, hal ini tidak diterima secara universal oleh kalangan non-Muslim.

Konsep Tuhan

Konsep ketuhanan dalam Islam digolongkan menjadi dua: konsep ketuhanan yang berdasar al-Qur’an dan hadits secara harafiah dengan sedikit spekulasi sehingga banyak pakar ulama bidang akidah yang menyepakatinya, dan konsep ketuhanan yang bersifat spekulasi berdasarkan penafsiran mandalam yang bersifat spekulatif, filosofis, bahkan mistis.

Konsep ketuhanan berdasarkan Al-Qur’an dan Hadits

Menurut para mufasir, melalui wahyu pertama al-Qur’an (Al-’Alaq [96]:1-5), Tuhan menunjukkan dirinya sebagai pengajar manusia. Tuhan mengajarkan manusia berbagai hal termasuk di antaranya konsep ketuhanan. Umat Muslim percaya al-Qur’an adalah kalam Allah, sehingga semua keterangan Allah dalam al-Qur’an merupakan “penuturan Allah tentang diri-Nya.”

Selain itu menurut Al-Qur’an sendiri, pengakuan akan Tuhan telah ada dalam diri manusia sejak manusia pertama kali diciptakan (Al-A’raf [7]:172). Ketika masih dalam bentuk roh, dan sebelum dilahirkan ke bumi, Allah menguji keimanan manusia terhadap-Nya dan saat itu manusia mengiyakan Allah dan menjadi saksi. Sehingga menurut ulama, pengakuan tersebut menjadikan bawaan alamiah bahwa manusia memang sudah mengenal Tuhan. Seperti ketika manusia dalam kesulitan, otomatis akan ingat keberadaan Tuhan. Al-Qur’an menegaskan ini dalam surah Az-Zumar [39]:8 dan surah Luqman [31]:32.

Tuhan mengirimkan utusan

Tuhan juga mengirimkan utusan-Nya saat kerusakan moral terjadi untuk mengembalikan hakekat tauhid dan menegakkan ajaran-Nya (Al-Anbiya [21]:25). Semua utusan diutus untuk tujuan yang sama, yaitu tauhid. Al-Qur’an menyebutkan perkataan nabi-nabi dahulu yang menyerukan tauhid yang sama, di antaranya nabi Nuh, Hud, Shaleh, dan Syu’aib dalam ayat surah Al-A’raf secara berurutan: ayat 59, 65, 73, dan 85. Nabi Musa dan Isa dan nabi-nabi lain juga menerima wahyu tauhid yang sama. Musa menerima wahyu tauhid, Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku. Maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku, (Ta Ha [20]:13-14) dan begitu pula Isa. Isa menyampaikan kepada Bani Israel untuk menembah Tuhan yang sama, yaitu Tuhan-nya Isa juga Tuhan Bani Israel.(Al-Ma’idah [5]:72).

Kemudian sebagai nabi penutup, Tuhan mengutus Muhammad sebagai nabi untuk alam semesta. Masyarakat Arab Jahiliyah saat itu, ketika Muhammad diutus, merupakan kaum yang mengenal Allah namun dalam konsep yang salah. Arab pra-Islam memang mengenal Allah sebagai Pencipta (Al-’Ankabut [29]:61-63) dan bersumpah atas nama Allah (Al-An’am [6]:106), namun beranggapan keliru atas Allah. Mereka menganggap Allah merupakan golongan Jin (As-Saffat [37]:158), memiliki anak-anak wanita (Al-Isra’ [17]:40), dan bahwa manusia karena tidak mampu berdialog dengan Allah, karena ketinggian dan kesucian-Nya, menjadikan malaikat-malaikan dan berhala-berhala untuk disembah sebagai perantara mereka dengan Allah (Az-Zumar [39]:3).

Tuhan Maha Esa

Keesaan Tuhan atau Tauḥīd adalah mempercayai dan mengimani dengan sepenuh hati bahwa Allah itu Esa dan (wāḥid). Al-Qur’an menegaskan keberadaan kebenaran-Nya yang tunggal dan mutlak yang melebihi alam semesta sebagai; Zat yang tidak tampak dan wahid yang tidak diciptakan.[12] Menurut al-Qur’an: “Dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan orang-orang lain.” (al-An’am [6]:133)
Menurut Vincent J. Cornell, al-Qur’an juga memberikan citra monis Tuhan dengan menjelaskan realitas-Nya sebagai medan semua yang ada, dengan Tuhan menjadi sebuah konsep tunggal yang akan menjelaskan asal-muasal semua hal yang ada: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Akhir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (al-Hadid [57]:3)” Sebagian Muslim walau begitu, mengkritik intepretasi yang mengacu pada pandangan monis atas Tuhan sebagai pengkaburan antara Pencipta dan dicipta, dan ketidakcocokannya dengan monoteisme redikal Islam.

Ketidakmampuan Tuhan mengimplikasikan ketidakmahakuasaan Tuhan dalam mengatur konsepsi universal sebagai keuniversalan moral yang logis dan sepantasnya daripada eksistensial dan kerusakan moral (seperti dalam politeisme). Dalam hal serupa, al-Qur’an menolak bentuk pemikiran ganda sebagai gagasan dualitas atas Tuhan dengan menyatakan bahwa kebaikan dan kejahatan diturunkan dari perilaku Tuhan dan bahwa kejahatan menyebabkan tidak adanya daya untuk menciptakan. Tuhan dalam Islam sifatnya universal daripada tuhan lokal, kesukuan, atau paroki; zat mutlak yang mengajarkan nilai kebaikan dan melarang kejahatan.

Tauhid merupakan pokok bahasan Muslim. Menyamakan Tuhan dengan ciptaan adalah satu-satunya dosa yang tidak dapat diampuni seperti yang disebutkan dalam al-Qur’an. Umat Muslim percaya bahwa keseluruhan ajaran Islam bersandar pada prinsip Tauhid, yaitu percaya “Allah itu Esa, dan tidak ada sekutu bagi-Nya.” Bahkan tauhid merupakan kosep teoritis yang harus dilaksanakan karena merupakan syarat mutlak setiap Muslim.

Sifat Tuhan

Al-Qur’an merujuk sifat Tuhan ada pada asma’ul husna (lihat QS. al-A’raf [7]:180, al-Isra’ [17]:110, Ta Ha [20]:8, al-Hasyr [59]:24). Menurut Gerhard Böwering, “Nama-nama tersebut menurut tradisi dijumlahkan 99 sebagai nama tertinggi (al-ism al-aʿẓam), nama tertinggi Tuhan, Allāh. Perintah untuk menyeru nama-nama Tuhan dalam sastra tafsir Qurʾān ada dalam Surah Al-Isra’ ayat 110, “Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai asma’ul husna (nama-nama yang terbaik),” dan juga Surah Al-Hasyr ayat 22-24, yang mencakup lebih dari selusin nama Tuhan.”[17] “Nama-nama Tuhan yang paling baik” mencakup:

Maha Pemurah
Maha Penyayang
Maha Pemberi
Maha Pemelihara
Tuhan Yang Mengaruniakan Keamanan
Tuhan Yang Tidak tergantung siapa-siapa
Tuhan Yang Kekal (yang tidak pernah mati)
Maha Adil
Tuhan Maha Tahu

Al-Qur’an menjelaskan Tuhan Maha Tahu atas segala sesuatu yang terjadi di alam semesta, termasuk hal pribadi dan perasaan, dan menjelaskan bahwa tidak ada sesuatu yang dapat sembunyi dari-Nya: “Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Al Quran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarrah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”

—Yunus [10]:61
Konsep Tuhan berdasar spekulasi

Sebagian ulama berbeda pendapat terkait konsep Tuhan. Namun begitu, perbedaan tersebut belum sampai mendistorsi Al-Qur’an. Pendekatan yang bersifat spekulatif untuk menjelaskan konsep Tuhan juga bermunculan mulai dari rasionalitas hingga agnostisisme, panteisme, mistisme, dan lainnya dan juga ada sebagian yang bertentangan dengan konsep tauhid sehingga dianggap sesat oleh ulama terutama ulama syariat.

Dalam Islam, bentuk spekulatif mudah dibedakan sehingga jarang masuk ke dalam konsep tauhid sejati. Beberapa konsep tentang Tuhan yang bersifat spekulatif di antaranya adalah Hulul, Ittihad, dan Wahdatul Wujud.

Hulul

Hulul atau juga sering disebut “peleburan antara Tuhan dan manusia” adalah paham yang dipopulerkan Mansur al-Hallaj. Paham ini menyatakan bahwa seorang sufi dalam keadaan tertentu, dapat melebur dengan Allah. Dalam hal ini, aspek an-nasut Allah bersatu dengan aspek al-lahut manusia. Al-Lahut merupakan aspek Ketuhanan sedangkan An-Nasut adalah aspek kemanusiaan. Sehingga dalam paham ini, manusia maupun Tuhan memiliki dua aspek tersebut dalam diri masing-masing.

Dalam sufistik-mistis, orang yang mengalami hulul akan mengeluarkan gumaman-gumaman syatahat (kata-kata aneh) yang menurut para mistikus disebabkan oleh rasa cinta yang melimpah. Para sufi yang sepaham dengan ini menyatakan gumaman itu bukan berasal dari Zat Allah namun keluar dari roh Allah (an-nasut-Nya) yang sedang mengambil tempat dalam diri manusia.

Mansur al-Hallaj menggunakan ayat Al-Qur’an semisal surah Al-Baqarah ayat 34 untuk menjelaskan pahamnya. Dalam ayat itu berbunyi, “…sujudlah wahai para malaikat kepada Adam…“. Al-Hallaj menjelaskan bahwa mengapa Allah memerintahkan bersujud kepada Adam padahal seharusnya hanya bersujud kepada Allah dikarenakan saat itu Allah telah mengambil tempat dalam diri Adam sehingga Adam memiliki kemuliaan Allah. Al-Hallaj juga menyebutkan hadits yang mendukung pendapatnya, seperti, “Sesungguh-Nya Allah menciptakan Adam sesuai bentuk-Nya.” Dan juga menurutnya hulul pernah terjadi pada diri Isa, dimana Allah mengambil tempat pada dirinya.

Ittihad

Ittihad adalah paham yang dipopulerkan Abu Yazid al-Bustami. Ittihad sendiri memiliki arti “bergabung menjadi satu”, sehingga paham ini berarti seorang sufi dapat bersatu dengan Allah setelah terlebih dahulu melebur dalam sandaran rohani dan jasmani (fana) untuk kemudian dalam keadaan baqa, bersatu dengan Allah. Dalam paham ini, seorang untuk mencapai Ittihad harus melalui beberapa tingkatan yaitu fana dan baqa’. Fana merupakan peleburan sifat-sifat buruk manusia agar menjadi baik. Pada saat ini, manusia mampu menghilangkan semua kesenangan dunia sehingga yang ada dalam hatinya hanya Allah (baqa). Inilah inti ittihad, “diam pada kesadara ilahi“.

Berbeda dengan Hulul, jika dalam Hulul “Tuhan turun dan melebur dalam diri manusia”, maka dalam Ittihad manusia-lah yang naik dan melebur dalam diri Tuhan.[10]

Wahdatul Wujud

Wahdatul Wujud merupakan paham yang dibawa Ibnu Arabi. Wahdatul Wujud bermula dari hadits Qudsi, “Aku pada mulanya adalah harta yang tersembunyi, kemudian Aku ingin dikenal. Maka Ku-ciptakan makhluk, maka mereka mengenal Aku melalui diri-Ku.” Menurutnya, Tuhan tidak akan dikenal jika tidak menciptakan alam semesta. Alam merupakan pemampakan lahir Tuhan.

Menurut paham ini, Tuhan dahulu berada dalam kesendirian-Nya yang mutlak dan tak dikenal. Lalu Dia memikirkan diri-Nya sehingga muncul nama dan sifat-Nya. Kemudian Dia menciptakan alam semesta. Maka seluruh alam semesta mengandung diri Allah, sehingga Allah adalah satu-satunya wujud yang nyata dan alam semesta hanya bayang-bayang-Nya. Bedasar pikiran tersebut, Ibnu Arabi berpendapat seorang sufi dapat keluar dari aspek kemakhlukan dan dapat melebur dalam diri Allah

Allah dalam Al Quran

Allāh adalah kata dalam bahasa arab yang merujuk pada nama Tuhan. Perkataan tuhan dalam bahasa arab adalah Ilah sebagaiman dalam dua kalimah sahadah Islam. Kata Alloh ini lebih banyak dikenal sebagai sebutan tuhan oleh penganut agama Islam. Kata ini sendiri di kalangan para penutur bahasa arab, adalah kata yang umum untuk menyebut tuhan. Kata “Allah” disebutkan lebih dari 2679 kali dalam Al-Qur’an. Sedangkan kata “Tuhan” dalam bahasa Arab adalah Ilah disebut ulang sebanyak 111 kali dalam bentuk mufrod, ilahaini dalam bentuk tatsniyah 2 kali dan aalihah dalam bentuk jama’ disebut ulang sebanyak 34 kali

Beberapa teori mencoba menganalisa etimologi dari kata “Allah”. Salah satunya mengatakan bahwa kata Allāh berasal dari gabungan dari kata al- (sang) dan ʾilāh (tuhan) sehingga berarti “Sang Tuhan”. Namun teori ini menyalahi bahasa dan kaidah bahasa Arab. Bentuk ma’rifat (definitif) dari ilah adalah al-ilah, bukan Allah. Dengan demikian kata al-ilah dikenal dalam bahasa Arab. Penggunaan kata tersebut misalnya oleh Abul A’la al-Maududi dalam Mushthalahatul Arba’ah fil Qur’an (h. 13) dan Syaikh Abdul Qadir Syaibah Hamad dalam al-Adyan wal Furuq wal Dzahibul Mu’ashirah (h. 54).

Kedua penulis tersebut bukannya menggunakan kata Allah, melainkan al-ilah sebagai bentuk ma’rifat dari ilah. Dalam bahasa Arab pun dikenal kaidah, setiap isim (kata benda atau kata sifat) nakiroh (umum) yang mempunyai bentuk mutsanna (dua) dan jamak, maka isim ma’rifat kata itupun mempunyai bentuk mutsanna dan jamak. Hal ini tidak berlaku untuk kata Allah, kata ini tidak mempunyai bentuk ma’rifat mutsanna dan jamak. Sedangkan kata ilah mempunyai bentuk ma’rifat baik mutsanna (yaitu al-ilahani atau al-ilahaini) maupun jamak (yaitu al-alihah). Dengan demikian kata al-ilah dan Allah adalah dua kata yang berlainan.

Teori lain mengatakan kata ini berasal dari kata bahasa Aram Alāhā. Cendekiawan muslim kadang-kadang menerjemahkan Allah menjadi “God” dalam bahasa Inggris. Namun demikian, sebagian yang lain mengatakan bahwa Allah tidak untuk diterjemahkan, dengan berargumen bahwa kata tersebut khusus dan agung sehingga mesti dijaga, tidak memiliki bentuk jamak dan gender (berbeda dengan God yang memiliki bentuk jamak Gods dan bentuk feminin Goddess dalam bahasa inggris). Isu ini menjadi penting dalam upaya penerjemahan Al Qur’an.

Dalam Islam, Allah adalah satu-satunya Tuhan (tanpa sekutu), Sang Pencipta, Hakim dari seluruh makhluk, Maha Kuasa, Maha Penyayang, Maha Pemurah dan Tuhan dari Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, Musa, Dawud, Sulaiman, Isa dan Muhammad. Menurut F.E. Peters, ” Al Qur’an menyatakan 29:46, Muslim mempercayai dan sejarawan menyetujui, bahwa Muhammad dan pengikutnya menyembah Tuhan yang sama dengan yang disembah Yahudi. Allah-nya Al Qur’an adalah Tuhan Sang Pencipta yang ada dalam kisah Ibrahim. Peters mengatakan bahwa Al Qur’an menggambarkan Allah lebih berkuasa dan jauh dibandingkan dengan Yahweh, dan juga merupakan Tuhan universal, tidak seperti Yahweh yang lebih dekat dengan bangsa Israel

Allaahu ismun li dzaatil wajibul wujuud artinya : Allah itu adalah sebuah nama kepada yang pasti ada keberadaannya (eksistensi). Jadi jelaslah Allah itu adalah sebuah nama kepada sesuatu yang wajib untuk dilayani dengan sebenar-benarnya, karena berdasarkan keterangan: Allaahu ismun li dzaati ma’budi bi haqq artinya : Allaah itu adalah sebuah nama kepada sesuatu yang wajib dilayani (ma’budi) dengan sebenar-benarnya pelayanan (ibadah).

Dalam tradisi Islam disebutkan ada 99 nama untuk Allah (Asmaaul Husna), diambil dari nama-nama yang digunakan Al Qur’an untuk merujuk kepada Allah

Orang Cerdas Persiapkan Kematiannya

‎​‎​ROSULULLAH BERSABDA:- sesungguhnya orang yg paling cerdas diantara kalian adalah pribadi yg paling banyak mengingat kematian & orang yg paling bijak diantara kalian adalah pribadi yg paling baik dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian… Maka marilah kita pandai2 mencari bekal untuk akherat.

“Dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta menambah karunia-Nya. Dan orang-orang yang kafir itu bagi mereka azab yang sangat keras.”(Asy Syuuraa[42]: 26).

Apakah Perbuatan dan Ibadah Kita Ihklas ?

Seorang santri yang sudah lama meninggalkan pesantren kangen dan ingin sowan pada Kyainya, membawa singkong hasil dia berladang selama ini. Setelah bertemu Kyai, mencium tangannya, berbicara seperlunya kemudian memberikan singkongnya kepada Kyai. “Alhamdulillah”, kata Kyai sambil jalan ke dapur menanyakan pada Bu Nyai apa yang sedang dimiliki Bu Nyai didapur. Ternyata Bu Nyai punya Ayam, maka diberikanlah ayam tsb pd santri. Santri sbenarnya tidak mau menerima, berkata: “Kyai, sy tidak ikhlas kasih singkong. Jadi saya tidak bersedia menerima ayam sebagai penggantinya”. “Oo, tidak nak ! Ini pemberian keluargaku padamu, jadi terimalah”.”Barang siapa ikhlas beramal, Allah akan balas dengan yang lebih baik dan lebih banyak”, demikian kata Kyai. Krn titah Kyai, diterimalah ayam tadi dan bergegas pulang. Ditengah perjalanan pulang, ketemu dengan Si Fulan yang selalu menghitung2 perbuatan baiknya pada org lain. Kemudian tanya pada santri tadi: “Dapat ayam dari mana ?”. “Dari pak Kyai”, kata santri sambil menceritakan hal ikhwal mendapat ayam tadi. Kmd si Fulan berpikir:” sowan Kyai bawa singkong, dapat ayam. Ah, saya mau sowan bawa kambing, siapa tahu dikasih Sapi”. Singkat cerita, setelah sowan Kyai dan memberikan kambingnya, sambil bolak balik bilang:”saya ikhlas pak Kyai”, kemudian Pak Kyai pergi ke dapur lagi, tanya pada Bu Nyai punya apakah didapur yang bisa dikasihkan si Fulan yang sedang bertamu tadi. Bu Nyai menjawab: “cuma punya singkong, yang tadi dibawa santri”. Jadilah singkong tadi diberikan si Fulan,…….. Dan si Fulan berkata pada Kyai: “kata pak Kyai, siapa yang beramal dengan ikhlas, dibalas lebih baik”. “Oo, bgitu ta !”, kata Kyai. “Santri tadi, kesini dengan ikhlas lillahi ta’ala, bawa singkong dapat ayam”. “Saya tidak juga denngan ikhlas ngasih santri ayam, saya dapat kambing”. “Lha sekarang, tanyakan pada hatimu, kamu tadi kesini benar-benar ikhlas apa tidak ?!”. Akhirnya, pulanglah si Fulan sambil menenteng singkong.

Pekerjaan dan perbuatan menolong orang lain bila dilakukan dengan ikhlas atau ada tujuan lain akan mengurangi pahala ibadah

Hiduplah Hanya Tiga Hari di Dunia

Yang Pertama
HARI KEMARIN…
Kamu tak bisa mengubah apapun yang telah terjadi…
Kamu tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan….
Kamu tak mungkin lagi menghapus kesalahan..;
dan mengulangi kegembiraan yang kamu rasakan kemarin…
Biarkan hari kemarin lewat;
LEPASKAN saja….

Yang Kedua
HARI ESOK…
Hingga mentari terbit esok hari,
Kamu tak tahu apa yang akan terjadi…
Kamu belum bisa melakukan apa-apa untuk esok hari…
Kamu tak mungkin tahu.., sedih atau ceria di esok hari…
Karena Esok hari belum tiba;
BIARKAN saja…

Yang tersisa kini hanyalah :
HARI INI…
Pintu masa lalu telah tertutup…
Pintu masa depanpun belum tiba…
Pusatkan saja diri kamu untuk hari ini…
Kamu dapat mengerjakan lebih banyak hal untuk hari ini…,
Bila kamu mampu melupakan hari kemarin…
Dan melepaskan ketakutan akan esok hari…

Hiduplah HARI INI…
Karena, masa lalu.. dan masa depan.. hanyalah permainan pikiran yang rumit….

Hiduplah apa adanya…
Karena yang ada hanyalah hari ini…
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati.. dan rasa hormat..,
Meski mereka berlaku buruk pada kamu…

Sayangilah seseorang sepenuh hati hari ini.., karena mungkin besok cerita sudah berganti….

Ingatlah bahwa kamu menunjukkan penghargaan pada orang lain… bukan karena siapa mereka…, tetapi karena siapakah diri kamu sendiri….

Jadi, jangan biarkan masa lalu mengekangmu…
Atau masa depan membuatmu bingung….

Apapun juga yang kamu perbuat.., perbuatlah dengan segenap hatimu… Sepenuh jiwa ragamu..

Berterima kasihlah pada orang yang telah melukai hatimu, karena dia telah membuat hatimu kuat.

Berterima kasilah pada orang yang telah membohongimu, karena dia membuat hidupmu makin bijaksana.

Berterima kasihlah pada orang yang telah membencimu, karena dia yang mengasah ketegaranmu.

Dan berterima kasilah pada orang yang telah menyayangimu, karena itulah ANUGERAH TERINDAH dalam hidupmu…

Negara Paling Bebas Korupsi

Korupsi adalah perbuatan buruk yang telah mengakar di negara Indonesia yang sulit diberantas. Tindakan tidak terpuji ini dapat mengganggu dan berdampak dalam semua segi kehidupan manusia

Korupsi adalah perilaku pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang dekat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.

Dalam bahasa Latin korupsi berasal dari corruptio dari kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok).

Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup unsur-unsur sebagai berikut:

perbuatan melawan hukum;
penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;
Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di antaranya:
memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
penggelapan dalam jabatan;
pemerasan dalam jabatan;
ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara);
menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara).

Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi dan menerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi adalah kleptokrasi, yang arti harafiahnya pemerintahan oleh para pencuri, dimana pura-pura bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.

Korupsi yang muncul di bidang politik dan birokrasi bisa berbentuk sepele atau berat, terorganisasi atau tidak. Walau korupsi sering memudahkan kegiatan kriminal seperti penjualan narkotika, pencucian uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini saja. Untuk mempelajari masalah ini dan membuat solusinya, sangat penting untuk membedakan antara korupsi dan kriminalitas|kejahatan.

Tergantung dari negaranya atau wilayah hukumnya, ada perbedaan antara yang dianggap korupsi atau tidak. Sebagai contoh, pendanaan partai politik ada yang legal di satu tempat namun ada juga yang tidak legal di tempat lain.

Duabelas negara yang paling kurang korupsinya, menurut survey persepsi (anggapan ttg korupsi oleh rakyat) oleh Transparansi Internasional adalah sebagai berikut:

Australia
Kanada
Denmark
Finlandia
Islandia
Luxemburg
Belanda
Selandia Baru
Norwegia
Singapura
Swedia
Swiss

Pesan Minggu Ini : Pikiranku Berubah

Aku pernah berfikir, bahwa setiap manusia pasti ingin memiliki seorang kekasih. Kekasih yang akan terus bersamanya, sehidup semati, dalam suka maupun duka tak akan terpisahkan. Sekarang, aku memilih amal sholeh sebagai kekasihku. Karena ternyata hanya amal sholeh-lah yang akan terus menemaniku, bersamaku, bahkan menemaniku dalam kuburku, kemudian amal sholehku pula lah yang menemaniku menghadap Allah.

Aku pernah berfikir, setiap manusia pastilah punya goresan masalah dengan manusia lain, sehingga wajar jika manusia memiliki musuh masing-masing. Kini aku memilih menjadikan setan sebagai musuh utamaku, sehingga aku lebih memilih melepaskan kebencian, dendam, rasa sakit hati, dan permusuhanku dengan manusia lain.

Aku pernah selalu kagum pada manusia yang cerdas, dan manusia yang berhasil dalam karir, atau kehidupan duniawinya. Sekarang aku mengganti kriteria kekagumanku ketika aku menyadari bahwa manusia hebat dimata Allah, adalah hanya manusia yg bertaqwa. Manusia yg sanggup taat kpd aturan main Allah dlm menjalankan hidup dan kehidupannya.

Dulu aku akan marah dan merasa harga diriku dijatuhkan, ketika orang lain berlaku zhalim padaku, menggunjingkan aku, menyakiti aku dengan kalimat kalimat sindiran yg disengaja untuk menyakitiku. Sekarang aku memilih utk bersyukur dan berterima kasih, ketika meyakini bahwa akan ada transfer pahala dr mereka untukku jika aku mampu bersabar… Dan aku memilih tidak lagi harus khawatir, karena harga diri manusia hanyalah akan jatuh dimataNya, ketika dia rela menggadaikan dirinya untuk mengikuti hasutan setan.

Dulu aku yakin, dgn hanya khatam Al Qur’an berkali kali maka jiwaku akan tercerahkan. Kini aku memilih untuk mengerti dan memaknai artinya dengan menggunakan akalku, dengan mengaktifkan qolbuku dan mengamalkannya dalam keseharianku, maka pencerahan itu baru bisa aku dapatkan.

berbagai Muhjizat Nabi Muhamad SAW

Mukjizat Muhammad adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki nabi Muhammad untuk membuktikan kenabiannya. Dalam Islam, mukjizat terbesar Muhammad adalah Al-Qur’an. Selain itu, Muhammad juga diyakini pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah dan melakukan Isra dan Mi’raj dalam tidak sampai satu hari.

Kemampuan lain yang dimiliki Muhammad adalah kecerdasannya mengenai ilmu ketuhanan. Hal ini tidak sebanding dengan dirinya yang ummi atau buta huruf. Walau begitu, umat Islam meyakini bahwa setiap hal dalam kehidupan Muhammad adalah mukjizat. Hal itu terbukti dari banyaknya kumpulan hadits yang diceritakan para sahabat mengenai berbagai mukjizat Muhammad.

Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah dikatakan bahwa Rasulullah Bersabda, “Tidak ada seorang pun di antara para nabi kecuali mereka diberi sejumlah mukjizat yang di antaranya manusia beriman kepadanya dan mukjizat yang aku terima adalah wahyu. Allah mewahyukannya kepadaku. Maka aku berharap kiranya menjadi nabi yang paling banyak pengikutnya pada hari kiamat.”

Menurut syariat Islam, tidak ada mukjizat yang diberikan Allah kepada seorang nabi melainkan mukjizat itu pun diberikan kepada Nabi saw. secara persis sama atau bahkan lebih hebat. Seperti Sulayman yang sanggup berbicara kepada hewan, Isa yang dapat mengetahui rahasia hati umatnya dan seterusnya.

Pertanda

Tradisi Islam banyak menceritakan bahwa pada masa kelahiran dan masa sebelum kenabian, Muhammad sudah diliputi banyak irhasat (pertanda).[4] Muhammad dilahirkan pada tanggal 22 April 570 di kalangan keluarga bangsawan Arab, Bani Hasyim. Ibnu Hisyam, dalam Sirah Nabawiyah menuliskan Muhammad memperoleh namanya dari mimpi ibunya, Aminah binti Wahab ketika mengandungnya. Aminah memperoleh mimpi bahwa ia akan melahirkan “pemimpin umat”. Mimpi itu juga yang menyuruhnya mengucapkan, “Aku meletakkan dirinya dalam lindungan Yang Maha Esa dari segala kejahatan dan pendengki.” Kisah Aminah dan Abdul Muthalib juga menunjukkan bahwa sejak kecil Muhammad adalah anak yang luar biasa

Berikut ini adalah irhasat yang terjadi pada saat sebelum, sesudah kelahiran dan masa kecil Muhammad:

Sebelum dan sesudah kelahiran

Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya.

Runtuhan empat belas anjung Dewan Kisra Parsi,

Padamnya api yang disembah penganut Agama Majusi,

Robohnya tempat ibadah di sekitar Tasik Sawah.

Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.

Keluarnya cahaya dari faraj Aminah yang menerangi istana negeri Syam.

Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.

Lahir dengan tali pusar sudah terputus.

Balita dan kanak-kanak

Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.

Halimah binti Abi-Dhua’ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa’d, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa’d di gurun Arab selama empat tahun.

Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka’bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka’bah berbicara, “Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini.”

Ketika Muhammad berusia empat tahun, ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa’d dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah. Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, “membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju.” Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diIsra’kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.

Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.

Remaja

Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah “stempel kenabian” (tanda kenabian) di kulit punggungnya.

Tanah yang dilalui oleh unta Muhammad diperpendek jaraknya oleh Jibril, sebelah sisi kanan dijaga oleh Israfil dan sisi kirinya dijaga oleh Mikail kemudian mendung menaunginya.

Mukjizat

Berikut adalah mukjizat-mikjizat yang diperolehnya ketika Muhammad telah menerima wahyu ketika ia berusia 40 tahun. Abu Sa’ad an-Nisaburi menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Kitabu Syarafil Musthafa, bahwa kekhususan Muhammad berjumlah enam puluh. Sebagian ulama menyebutkan bahwa Nabi saw. telah dianugerahi tiga ribu mukjizat dan kekhususan. Sedangkan didalam Al-Quran itu sendiri terdapat sekitar enam puluh ribu mukjizat.

Fisik

Dapat melihat dengan jelas dalam keadaan gelap.

Wajah Muhammad memancarkan cahaya dikegelapan pada waktu sahur.

Dua Sahabat Muhammad dibimbing oleh dua cahaya, setelah bertemunya.

Peluh yang keluar dari tubuh Muhammad memiliki bau harum, jika Muhammad berjabat tangan dengan seseorang maka aroma harum itu akan membekas selama beberapa hari ditangan orang tersebut.

Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin ‘Utsman pada Perang Hunain.

Muhammad yang sanggup menghancurkan batu besar dengan tiga kali pukulan, dikala menjelang Perang Khandaq, padahal pada saat itu Muhammad belum makan selama 3 hari.

Muhammad sanggup merubuhkan Rukanah al-Mutthalibi bin Abdu Yazid, seorang pendekar pegulat kekar Kota Mekkah, hanya dengan dorongan saja.

Do’a

Mendo’akan kedua mantan menantunya (Uthbah dan Uthaibah) dimakan binatang buas, setelah mereka berkata kasar kepada Muhammad.

Mendoakan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.

Mendoakan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.

Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian doa tersebut dikabulkan.

Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.

Kharisma dan kewibawaan

Tatapan mata membuat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Jahm lari terbirit-birit, ketika mereka berencana untuk membunuh Muhammad pada malam hari.

Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang pernah menghunus pedang kearah leher Muhammad.

Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.

Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya oleh Muhammad menjadi Abdullah bin Abhar.

Menghilang, menidurkan dan mengalahkan musuh

Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan

Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka’bah dengan Abu Bakar.

Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang salat.

Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir. Keluarnya beliau melalui orang-orang yang menunggunya di pintu rumahnya untuk membunuhnya.

Melemparkan segenggam tanah ke arah musuh sehingga mereka dapat dikalahkan pada Perang Hunain.

Fenomena Alam

Menghentikan gempa yang terjadi di Mekkah dan Madinah, dengan cara menghentakkan kakinya dan memerintahkan bukit supaya tenang.

Menurunkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami musim kemarau.

Berbicara dengan gunung untuk mengeluarkan air bagi Uqa’il bin Abi Thalib yang kehausan.

Menahan matahari tenggelam.

Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.

Bumi menelan seorang Quraisy yang hendak membunuh Muhammad dan Abu Bakar pada saat hijrah.

Makanan dan minuman

Paha kambing yang telah diracuni berbicara kepada Muhammad setelah terjadi Perang Khaibar.

Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama Allah.

Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.

Roti sedikit cukup untuk orang banyak.

Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.

Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.

Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.

Ikan al Anbar menjadi hidangan bagi 300 pasukan Muhammad.

Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad.

Air memancar dari sela-sela jari. Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.

Wadah yang selalu penuh dengan air, walau sudah dituangkan hingga habis

Mengeluarkan air dari sumur yang ada ditengah gurun pasir, ketika Khalid bin walid pada saat itu masih menjadi musuhnya.

Mengeluarkan mata air baru untuk pamannya Abu Thalib yang sedang kehausan.

Semangkuk susu yang bisa dibagi-bagikan kepada beberapa orang-orang Shuffah, Abu Hurayrah dan Muhammad.

Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit orang Urainah.

Bayi, hewan, tumbuhan dan benda mati

Seorang bayi berumur satu hari bersaksi atas kerasulan Muhammad.

Bayi berumur 2 tahun memberi salam kepada Muhammad.

Persaksian seekor srigala, biawak dan kadal terhadap kerasulan Muhammad.

Seekor kijang berbicara kepada Muhammad.

Berbicara dengan beberapa ekor unta.

Unta besar yang melindungi Muhammad dari kejahatan Abu Jahal.

Seekor burung mengadu kepada Muhammad tentang kehilangan anaknya.

Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.

Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.

Sebuah tandan kurma yang bercahaya diberikan kepada Qatadah bin Nu’man sebagai obor penerang jalannya pulang.

Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad dan orang dusun (Arab Badui).

Memerintahkan pohon untuk menjadi penghalang ketika Muhammad hendak buang hajat pada suatu perjalanan.

Batang kayu yang kering menjadi hijau kembali ditangannya.

Permadani yang besaksi atas kerasulan Muhammad atas permintaan Malik bin as-Sayf.

Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.

Batu, pohon dan gunung memberi salam kepada Muhammad.

Batu kerikil bertasbih ditelapak tangan Muhammad.

Memanggil batu agar menyeberangi sungai dan mengapung, menuju kearah Muhammad dan Ikrimah bin Abu Jahal.

Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.

Memberinya sebatang kayu yang berubah menjadi pedang kepada Ukasyah bin Mihsan, ketika pedangnya telah patah dalam sebuah pertempuran.

Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.

Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di Gunung Abi Qubaisy.

Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.

Secara tiba-tiba ada sarang laba-laba, dua ekor burung yang sedang mengeramkan telur dan cabang-cabang pohon yang terkulai menutupi mulut gua di Gunung Thur, sewaktu Muhammad dan Abu Bakar bersembunyi dari kejaran orang Quraisy.

Menyembuhkan

Menyembuhkan betis Ibnu al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.

Menyembuhkan mata Qatadah tergantung di pipinya yang terluka pada Perang Uhud, kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.

Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.

Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam Perang Khaibar.

Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Hira dalam kisah lain dikatakan Gua Tsur dari pengejaran penduduk Mekah.

Menyembuhkan luka bakar ditubuh anak kecil yang bernama Muhammad bin Hathib dengan ludahnya.

Menyembuhkan luka bakar Amar bin Yasir yang telah dibakar oleh orang-orang kafir.

Menyembuhkan anak yang bisu sejak lahir, sehingga bisa berbicara.

Menyembuhkan mata ayah Fudayk yang putih semua dan buta.

Air seni Muhammad pernah terminum oleh pembantunya yang bernama Ummu Aiman, sehingga menyembuhkan sakit perut pembantunya.

Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.

Menyembuhkan penyakit kusta istri Mu’adz bin Afra’ dengan tongkatnya

Menyambung tangan orang Badui yang putus setelah dipotong oleh dirinya sendiri sehabis menampar Muhammad.

Menyembuhkan putri raja yg cacat tanpa tangan & kaki.

Mengeluarkan susu dan menyembuhkan penyakit pada domba milik Ummu Ma’bad.

Menghidupkan orang mati

Menghidupkan anak perempuan yang telah mati lama dikuburannya.

Hal ghaib dan ru’yah

Mengetahui kejadian yang tidak dilihat olehnya.

Mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, yang akan terjadi.

Sanggup melihat dibalik punggungnya seperti melihat dari depan.

Sanggup melihat dan mendengar apa yang ada dilangit dan bumi.

Sanggup mengetahui isi hati sahabat dan lawannya.

Mengetahui yang terjadi di dalam kubur.

Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.

Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.

Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.

Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi “bapak para khalifah” yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.

Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.

Mengetahui nasib cucu-cucunya dikemudian hari, seperti nasib Hasan yang akan bermusuhan dengan Mua’wiyyah bin Abu Sufyan beserta keturunannya. Nasib Husain yang akan dibantai tentara Yazid, anak lelaki Mua’wiyyah disebuah Padang Karbala.

Mengetahui akan adanya Piagam Pemboikotan oleh tokoh-tokoh Quraisy.

Mukjizat terbesar

* Isra dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, lalu Mi’raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha, untuk menerima perintah salat dalam waktu tidak sampai satu malam.

* Menerima Al-Qur’an sebagai Firman Tuhan.

Mengalami fisik terluka dan sakit

Dari kesemua mukjizat yang dimilikinya, ia pernah mengalami sakit seperti halnya manusia pada umumnya. Keadaan-keadaan yang dialami fisik Muhammad seperti terluka karena pukulan, sabetan pedang bahkan rasa sakit akibat demam sama seperti apa yang sering dialami oleh fisik manusia biasa.

Dalam sejarah Islam, beberapa kali Muhammad terluka dan mengalami kesakitan akibat peperangan dengan musuhnya, diantaranya ketika terjadinya Perang Uhud, dalam kondisi yang sangat kritis itu, ‘Utbah bin Abi Waqqash melempar Muhammad dengan batu sehingga ia terjatuh, mengakibatkan gigi seri bawah kanan terkena dan juga melukai bibir bawahnya.

Kemudian Abdullah bin Syihab Al Zuhry tiba-tiba mendekati Muhammad dan memukul hingga keningnya terluka, tidak hanya itu saja datang pula Abdullah bin Qami’ah seorang penunggang kuda mengayunkan pedang ke bahu Muhammad dengan pukulan yang keras, pukulan pedang itu tidak sampai menembus dan merusak baju besi yang ia kenakan.

Lalu kembali Abdullah bin Syihab Al Zuhry memukul di bagian tulang pipi Muhammad hingga ada dua keping lingkaran rantai topi besi yang terlepas menembus pipi Muhammad dan akibat pukulan pedang itu ia mengalami kesakitan selama sebulan.

Peristiwa lain yang dialami oleh Muhammad, bahwa ia-pun mengalami sakit demam, bahkan menurut hadits dikisahkan demamnya lebih parah, melebihi demam yang dialami dua orang dewasa. Sebagaimana yang pernah diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas’ud.

Apa yang dialami oleh Muhammad seperti yang dikisahkan diatas, menunjukkan bahwa ia juga mengalami keadaan yang sama seperti manusia pada umumnya, sesuai dengan fitrah sebagai manusia biasa

Surga, Tujuan Akhir Kehidupan Dunia

Surga adalah sebuah tempat di alam akhirat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama sebagai lokasi berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya. Istilah ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Svarga.

Dalam bahasa Jawa kata tersebut diserap menjadi Swarga. Istilah Surga dalam bahasa Arab disebut Jannah, sedangkan dalam bahasa Hokkian digunakan istilah Thian.

Kahyangan dalam Budaya di pulau Jawa

Istilah Kahyangan berasal dari bahasa Jawa Kuno dan Bahasa Sunda yang jika dipilah menjadi ka-hyang-an, atau bermakna “tempat tinggal para Hyang atau leluhur”. Sebelum masuknya agama Hindu dan Buddha, masyarakat Nusantara di pulau Jawa dan Bali, seperti masyarakat Sunda, Jawa, dan Bali sudah menganut agama pribumi berupa pemujaan terhadap arwah leluhur. Mereka menyebut leluhur mereka dengan istilah Hyang dan tempat tinggal mereka di alam gaib disebut kahyangan.

Dengan masuknya agama Hindu dan Buddha, maka istilah Swarga pun dipakai berdampingan dengan istilah Kahyangan, karena Swarga juga bermakna tempat tinggal para roh yang selama hidupnya berbuat kebaikan.

Dalam tradisi Jawa baru, istilah Kahyangan dipakai untuk menyebut tempat tinggal para dewa dan bidadari. Sementara istilah Swarga tetap dipakai untuk menyebut tempat tinggal para roh yang semasa hidup bertindak penuh kebajikan sesuai dengan aturan agamanya.

Surga Dalam Kristen

Kerajaan Surga

Surga atau Kerajaan Surga adalah kehidupan kekal yang dijanjikan Yesus kepada orang-orang yang percaya kepada-Nya. Istilah surga dipakai oleh penulis Alkitab menunjuk pada tempat yang kudus di mana Allah saat ini berada. Kehidupan kekal, ciptaan yang sempurna, tempat dimana Allah menghendaki untuk tinggal secara permanen dengan umat-Nya (Wahyu 21:3). Tidak akan ada lagi pemisahan antara Allah dan manusia. Orang-orang beriman sendiri akan hidup dengan kemuliaan, dibangkitkan dengan tubuh yang baru; tidak akan ada penyakit, tidak ada kematian dan tidak ada air mata.

Catatan Alkitab
Diciptakan oleh Allah. (Kejadian 1:1; Wahyu 10:6)
Kekal dan abadi. (Mazmur 89:30; 2 Korintus 5:1)
Tidak terukur. (Yeremia 31:37)
Tinggi. (Mazmur 103:11; Yesaya 57:15)
Kudus. (Ulangan 26:15; Mazmur 20:7; Yesaya 57:15)
Tempat kediaman Allah. (1 Raja-raja 8:30; Matius 6:9)
Takhta Allah. (Yesaya 66:1; Kisah 7:49)
Malaikat-Malaikat diam di dalam surga. (Matius 18:10; 24:36)
Nama orang-orang kudus terdaftar di dalam surga. (Lukas 10:20; Ibrani 12:23)
Orang-orang kudus mendapat upah di dalam surga. (Matius 5:12; 1 Petrus 1:4)
Pertobatan menyebabkan sukacita di dalam surga. (Lukas 15:7)
Kumpulkan harta benda di dalam surga. (Matius 6:20; Lukas 12:33)
Daging dan darah tidak mendapat bagian di dalam surga. (1 Korintus 15:20)
Kebahagiaan di surga dijelaskan. (Wahyu 7:16-17)

Dinamai:

Firdaus. (2 Korintus 12:2,4)
Kerajaan Kristus dan Allah. (Efesus 5:5)
Perhentian. (Ibrani 4:9)
Rumah Bapa. (Yohanes 14:2)
Sebuah lumbung. (Matius 3:12)
Tanah air sorgawi. (Ibrani 11:16)
Orang jahat tidak mendapat bagian dalam surga. (Galatia 5:21; Efesus 5:5; Wahyu 22:15)

Surga Dalam Islam

Qur’an banyak bercerita tentang sebuah kehidupan setelah mati di surga untuk orang yang selalu berbuat baik. Surga itu sendiri sering di jelaskan dalam Al-Qur’an surat Ar-Ra’du 13:35:

Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman). mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti, sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa; sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (Ar-Ra’du 13:35)

“Seluruh umatku akan masuk Surga, kecuali yang enggan!” Para sahabat bertanya,”Wahai, Rasulullah! Siapakah yang enggan?” Beliau menjawab,”Siapa saja mentaatiku dia masuk Surga, dan siapa saja bermaksiat kepadaku, maka dia benar-benar enggan (masuk Surga).” (HR. Bukhari, No. 7.280)

Setiap muslim percaya bahwa semua manusia dilahirkan suci. Dalam Islam pula, jika ada seorang bocah yang mati, maka secara otomatis akan pergi ke surga, tanpa mempedulikan agama kedua orang tuanya. Surga tertinggi tingkatnya adalah Firdaus (فردوس) – Pardis (پردیس), dimana para nabi dan rasul, syuhada dan orang-orang saleh.

Tingkatan dan nama-nama syurga ialah:

Jannatul Firdaus yaitu surga yang terbuat dari emas merah.
Jannatul ‘Adn yaitu surga yang terbuat dari intan putih.
Jannatun Na’iim yaitu surga yang terbuat dari perak putih.
Jannatul Khuldi yaitu surga yang terbuat dari marjan yang berwarna merah dan kuning.
Jannatul Ma’wa yaitu surga yang terbuat dari zabarjud hijau.
Darus Salaam yaitu surga yang terbuat dari yaqut merah.
Darul Jalal yaitu surga yang terbuat dari mutiara putih.
Darul Qarar yaitu surga yang terbuat dari emas merah.

Berpikirlah Positif Bila Terkena Musibah

Ada seorang raja yang setiap pergi berburu selalu ditemani oleh seorang sahabatnya yg terkenal degan ketakwaan dan wirainya.Tiap kali raja nmenemui sesuatu yg tidak mengenakkan, sahabatnya selalu brkata, “Semoga itu baik, insya Allah.” Kata-kata ini selalu diulang-ulang pada setiap kejadian yang secara dhahir adalah kejadian buruk. Pada suatu hari saat sang raja berburu bersama sahabatnya ditemani oleh pengawalnya, jari raja terkena tombak dan terpotong. Darah pun mengucur. Si sahabat berkata, “Semoga itu baik, insya Allah.” Raja marah dan memerintahkan pengawalnya untuk memenjarakannya. Saat pengawal ditanya, “Apa yg dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?” Pengawal menjawab, “Ia hanya mengatakan, Semoga ini baik, insya Allah” Suatu ketika saat raja pergi berburu tanpa ditemani oleh sahabatnya, ia tersesat di hutan. Sedangkan dihutan tersebut trdapat suku yang menyembah berhala dan tiap tahun mengorbankan orang kepada berhalanya tersebut. Raja pun ditangkap oleh suku tsb. Namun, saat diperiksa didapati bahwa jari raja tidak lengkap. Mereka pun menolak mengorbankannya, karena korban harus dalam kondisi yg sempurna. Raja lalu dilepas dan ia kembali ke istananya.
Akhirnya ia menyadari kbenaran ucapan sahabatnya. Sahabatnya pun dikeluarkan dari penjara. Raja btanya, “Ketika engkau mengatakan,‘Semoga itu baik, insya Allah.” Saat jariku terpotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah aku tdk jadi disembelih untuk berhala karena fisikku tidak sempurna. Sekarang saat engkau dipenjara, apakah kebaikan itu?” Ia mjawab, “Andaikata saat itu saya bersamamu, maka mereka akan myembelih saya sebagai penggantimu”
Jika anda mendapat kejadian buruk ucapkan: “Semoga ini baik, insya Allah.” Semoga ALLAH SWT memberi kebaikan pada kehidupan Anda. Amiin.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui”. (QS.Al-Baqarah:216)

Jangan pernah beranggapan Allah meninggal-kanmu dan tidak sayang padamu saat kamu mendapat cobaan atau hal yang tidak menyenangkan.

Pesan Moral : Hidup Ini Singkat

Hidup ini sangat singkat,
Kata pepatah jawa “urip mung mampir ngombe” hidup cuma mampir buat minum aja.

Al Quran mengatakan secara implisit bahwa satu hari diakhirat rasanya bagaikan seribu tahun di dunia. Bukankah ini kaidah teori relativitas?

Laron berpikir telah hidup lama, buktinya sudah mengelilingi ruangan rumah.namun jika cicak melihatnya maka umur laron hanya semalam saja.Cicak pikir umurnya juga telah lama, namun jika dilihat oleh kucing maka umurnya sebentar saja.

Kucing pikir ia telah berumur panjang, namun apakah sama jika kuda yg melihatnya? Begitu pula kuda jika dilihat oleh manusia maka umur kuda hanya singkat saja.

Bagaimana dengan manusia? Siapa yg melihat umur manusia?
Mari kita lihat berdasarkan Al Quran sebagai sumber kebenaran absolut.

1 hari akhirat = 1000 tahun
24 jam akhirat = 1000 tahun
3 jam akhirat = 125 tahun
1,5 jam akhirat = 62,5 tahun

Umur manusia rata-rata 60 – 70 tahun. Jadi hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja.

Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu.

Hanya satu setengah jam saja. Menentukan kehidupan abadi kita kelak,hendak surga atau neraka. Cuma satu setengah jam saja penderitaan karena berbagai ujian, maka bersabarlah…satu setengah jam saja coba buat Allah senang dan hentikan buat setan senang. Cuma satu setengah jam saja mencoba menahan nafsu dan ganti dengan syariatNya.

SATU SETENGAH JAM,.sebuah perjuangan teramat singkat, dan Allah ganti dengan surga abadi…
subhaanalloh,.Allohu akbar..
Selamat berjuang LAGI..
Mencari bekal perjalanan panjang nanti…..

Ajaran Agama Islam

Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah (15%). Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebahagian besar Afrika dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[19] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, adalah negara Muslim terbesar berdasarkan populasinya.[20]

Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi’ah adalah Iran dan Irak. Doktrin antara Sunni dan Syi’ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait (keluarga keturunan Muhammad). Namun secara umum, baik Sunni maupun Syi’ah percaya pada rukun Islam dan rukun iman walaupun dengan terminologi yang berbeda.

Allah

Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid-kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Allāh; kebanyakan ilmuwan percaya kata Allah didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ʾilāh ‘ (dewa, bentuk maskulin), bermaksud “Tuhan” (al-ilāh ‘), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari Arami Alāhā.[21] Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:


لا إله إلا الله محمد رسول الله

Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah


Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:

Katakanlah: “Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”
Nama “Allah” tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur’an dikatakan:

“(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat”. (Asy-Syu’ara’ [42]:11)
Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :

“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku”. (Ta Ha [20]:14)
Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.

Mengutip al-Qur’an, An-Nisa’ [4]:71:

“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan :”Tuhan itu tiga”, berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara”.
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu’ara’ [42]:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma’ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur’an.

Al-Qur’an

Al-Fatihah merupakan surah pertama dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur’an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur’an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau 632 M. Walau Al-Qur’an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur’an tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur’an yang ada saat ini, pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[22]

Al-Qur’an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara menghitung).[23] Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur’an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur’an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur’an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an yaitu lomba membaca Al-Qur’an dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).

Muslim juga percaya bahwa Al-Qur’an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur’an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur’an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur’an ataupun hasil usaha mencari makna Al-Qur’an, tetapi bukan Al-Qur’an itu sendiri.

Nabi Muhammad S.A.W

Muhammad (570-632) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam dimana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat). Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.

Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa. Namun setiap perkataan dan perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim. Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadits yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan Muhammad. Hadits adalah teks utama (sumber hukum) kedua Islam setelah Al Qur’an.

Al Quran Kitab Suci Agama Islam

Al-Qur’ān adalah kitab suci agama Islam. Umat Islam percaya bahwa Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup wahyu Allah yang diperuntukkan bagi manusia, dan bagian dari rukun iman, yang disampaikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, melalui perantaraan Malaikat Jibril. Dan sebagai wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW adalah sebagaimana yang terdapat dalam surat Al-’Alaq ayat 1-5.

Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur’an berasal dari bahasa Arab yang berarti “bacaan” atau “sesuatu yang dibaca berulang-ulang”. Kata Al-Qur’an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara’a yang artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur’an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah Al-Qiyamah yang artinya:

“Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur’an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”.(75:17⁠-75:18⁠)
Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur’an adalah : “Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.

Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut:

“Al-Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas”

Dengan definisi tersebut di atas sebagaimana dipercayai Muslim, firman Allah yang diturunkan kepada Nabi selain Nabi Muhammad SAW, tidak dinamakan Al-Qur’an seperti Kitab Taurat yang diturunkan kepada umat Nabi Musa AS atau Kitab Injil yang diturunkan kepada umat Nabi Isa AS. Demikian pula firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang membacanya tidak dianggap sebagai ibadah, seperti Hadits Qudsi, tidak termasuk Al-Qur’an.

Jaminan Tentang Kemurnian Al-Quran dan Bukti-Buktinya

Kemurnian Kitab Al-Quran ini dijamin langsung oleh Allah, yaitu Dzat yang menciptakan dan menurunkan Al-Quran itu sendiri. Dan pada kenyataannya kita bisa melihat, satu-satu kitab yang mudah dipelajari bahkan sampai dihafal oleh beribu-ribu umat Islam.

Nama-nama lain Al-Qur’an

Dalam Al-Qur’an sendiri terdapat beberapa ayat yang menyertakan nama lain yang digunakan untuk merujuk kepada Al-Qur’an itu sendiri. Berikut adalah nama-nama tersebut dan ayat yang mencantumkannya:
Al-Kitab, QS(2:2),QS (44:2)
Ar-Rahmat (karunia): QS(27:77)
Al-Furqan (pembeda benar salah): QS(25:1)
Ar-Ruh (ruh): QS(42:52)
Al-Bayan (penerang): QS(3:138)
Adz-Dzikr (pemberi peringatan): QS(15:9)
Al-Kalam (ucapan/firman): QS(9:6)
Al-Mau’idhah (pelajaran/nasehat): QS(10:57)
Al-Busyra (kabar gembira): QS(16:102)
Al-Hukm (peraturan/hukum): QS(13:37)
An-Nur (cahaya): QS(4:174)
Al-Hikmah (kebijaksanaan): QS(17:39)
Al-Basha’ir (pedoman): QS(45:20)
Asy-Syifa’ (obat/penyembuh): QS(10:57), QS(17:82)
Al-Balagh (penyampaian/kabar) QS(14:52)
Al-Huda (petunjuk): QS(72:13), QS(9:33)
Al-Qaul (perkataan/ucapan) QS(28:51)
At-Tanzil (yang diturunkan): QS(26:192)

Struktur dan pembagian Al-Qur’an

Surat, ayat dan ruku’

Al-Qur’an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku’ yang membahas tema atau topik tertentu.

Makkiyah dan Madaniyah

Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.

Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari’ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.

Juz dan manzil

Dalam skema pembagian lain, Al-Qur’an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur’an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur’an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu.

Pembagian Menurut ukuran surat

Kemudian dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada didalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian, yaitu:

As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu’min dan sebagainya
Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainya
Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya
Sejarah Al-Qur’an hingga berbentuk mushaf

Al-Qur’an memberikan dorongan yang besar untuk mempelajari sejarah dengan secara adil, objektif dan tidak memihak. Dengan demikian tradisi sains Islam sepenuhnya mengambil inspirasi dari Al-Qur’an, sehingga umat Muslim mampu membuat sistematika penulisan sejarah yang lebih mendekati landasan penanggalan astronomis.

Penurunan Al-Qur’an

Al-Qur’an tidak turun sekaligus. Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 12 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah.



Penulisan Al-Qur’an dan perkembangannya

Penulisan (pencatatan dalam bentuk teks) Al-Qur’an sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Kemudian transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan.

Pengumpulan Al-Qur’an di masa Rasullulah SAW Pada masa ketika Nabi Muhammad SAW masih hidup, terdapat beberapa orang yang ditunjuk untuk menuliskan Al Qur’an yakni Zaid bin Tsabit, Ali bin Abi Talib, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ubay bin Kaab. Sahabat yang lain juga kerap menuliskan wahyu tersebut walau tidak diperintahkan. Media penulisan yang digunakan saat itu berupa pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. Di samping itu banyak juga sahabat-sahabat langsung menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an setelah wahyu diturunkan.
Pengumpulan Al-Qur’an di masa Khulafaur Rasyidin
Pada masa pemerintahan Abu Bakar Pada masa kekhalifahan Abu Bakar, terjadi beberapa pertempuran (dalam perang yang dikenal dengan nama perang Ridda) yang mengakibatkan tewasnya beberapa penghafal Al-Qur’an dalam jumlah yang signifikan. Umar bin Khattab yang saat itu merasa sangat khawatir akan keadaan tersebut lantas meminta kepada Abu Bakar untuk mengumpulkan seluruh tulisan Al-Qur’an yang saat itu tersebar di antara para sahabat. Abu Bakar lantas memerintahkan Zaid bin Tsabit sebagai koordinator pelaksaan tugas tersebut. Setelah pekerjaan tersebut selesai dan Al-Qur’an tersusun secara rapi dalam satu mushaf, hasilnya diserahkan kepada Abu Bakar. Abu Bakar menyimpan mushaf tersebut hingga wafatnya kemudian mushaf tersebut berpindah kepada Umar sebagai khalifah penerusnya, selanjutnya mushaf dipegang oleh anaknya yakni Hafsah yang juga istri Nabi Muhammad SAW.
Pada masa pemerintahan Utsman bin Affan Pada masa pemerintahan khalifah ke-3 yakni Utsman bin Affan, terdapat keragaman dalam cara pembacaan Al-Qur’an (qira’at) yang disebabkan oleh adanya perbedaan dialek (lahjah) antar suku yang berasal dari daerah berbeda-beda. Hal ini menimbulkan kekhawatiran Utsman sehingga ia mengambil kebijakan untuk membuat sebuah mushaf standar (menyalin mushaf yang dipegang Hafsah) yang ditulis dengan sebuah jenis penulisan yang baku. Standar tersebut, yang kemudian dikenal dengan istilah cara penulisan (rasam) Utsmani yang digunakan hingga saat ini. Bersamaan dengan standarisasi ini, seluruh mushaf yang berbeda dengan standar yang dihasilkan diperintahkan untuk dimusnahkan (dibakar). Dengan proses ini Utsman berhasil mencegah bahaya laten terjadinya perselisihan di antara umat Islam di masa depan dalam penulisan dan pembacaan Al-Qur’an.
Mengutip hadist riwayat Ibnu Abi Dawud dalam Al-Mashahif, dengan sanad yang shahih:

Suwaid bin Ghaflah berkata, “Ali mengatakan: Katakanlah segala yang baik tentang Utsman. Demi Allah, apa yang telah dilakukannya mengenai mushaf-mushaf Al Qur’an sudah atas persetujuan kami. Utsman berkata, ‘Bagaimana pendapatmu tentang isu qira’at ini? Saya mendapat berita bahwa sebagian mereka mengatakan bahwa qira’atnya lebih baik dari qira’at orang lain. Ini hampir menjadi suatu kekufuran’. Kami berkata, ‘Bagaimana pendapatmu?’ Ia menjawab, ‘Aku berpendapat agar umat bersatu pada satu mushaf, sehingga tidak terjadi lagi perpecahan dan perselisihan.’ Kami berkata, ‘Pendapatmu sangat baik’.”

Menurut Syaikh Manna’ Al-Qaththan dalam Mahabits fi ‘Ulum Al Qur’an, keterangan ini menunjukkan bahwa apa yang dilakukan Utsman telah disepakati oleh para sahabat. Demikianlah selanjutnya Utsman mengirim utusan kepada Hafsah untuk meminjam mushaf Abu Bakar yang ada padanya. Lalu Utsman memanggil Zaid bin Tsabit Al-Anshari dan tiga orang Quraish, yaitu Abdullah bin Az-Zubair, Said bin Al-Ash dan Abdurrahman bin Al-Harits bin Hisyam. Ia memerintahkan mereka agar menyalin dan memperbanyak mushaf, dan jika ada perbedaan antara Zaid dengan ketiga orang Quraish tersebut, hendaklah ditulis dalam bahasa Quraish karena Al Qur’an turun dalam dialek bahasa mereka. Setelah mengembalikan lembaran-lembaran asli kepada Hafsah, ia mengirimkan tujuh buah mushaf, yaitu ke Mekkah, Syam, Yaman, Bahrain, Bashrah, Kufah, dan sebuah ditahan di Madinah (mushaf al-Imam).

Upaya penerjemahan dan penafsiran Al Qur’an

Upaya-upaya untuk mengetahui isi dan maksud Al Qur’an telah menghasilkan proses penerjemahan (literal) dan penafsiran (lebih dalam, mengupas makna) dalam berbagai bahasa. Namun demikian hasil usaha tersebut dianggap sebatas usaha manusia dan bukan usaha untuk menduplikasi atau menggantikan teks yang asli dalam bahasa Arab. Kedudukan terjemahan dan tafsir yang dihasilkan tidak sama dengan Al-Qur’an itu sendiri.

Terjemahan
Terjemahan Al-Qur’an adalah hasil usaha penerjemahan secara literal teks Al-Qur’an yang tidak dibarengi dengan usaha interpretasi lebih jauh. Terjemahan secara literal tidak boleh dianggap sebagai arti sesungguhnya dari Al-Qur’an. Sebab Al-Qur’an menggunakan suatu lafazh dengan berbagai gaya dan untuk suatu maksud yang bervariasi; kadang-kadang untuk arti hakiki, kadang-kadang pula untuk arti majazi (kiasan) atau arti dan maksud lainnya.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia di antaranya dilaksanakan oleh:

Terjemahan dalam bahasa daerah Indonesia di antaranya dilaksanakan oleh:
Al-Qur’an dan Terjemahannya, oleh Departemen Agama Republik Indonesia, ada dua edisi revisi, yaitu tahun 1989 dan 2002
Qur’an Kejawen (bahasa Jawa), oleh Kemajuan Islam Jogyakarta
Terjemah Al-Qur’an, oleh Prof. Mahmud Yunus
Qur’an Suadawiah (bahasa Sunda)
An-Nur, oleh Prof. T.M. Hasbi Ash-Siddieqy
Qur’an bahasa Sunda oleh K.H. Qomaruddien
Al-Furqan, oleh A.Hassan guru PERSIS
Al-Ibriz (bahasa Jawa), oleh K. Bisyri Mustafa Rembang
Terjemahan dalam bahasa Inggris

Al-Qur’an Suci Basa Jawi (bahasa Jawa), oleh Prof. K.H.R. Muhamad Adnan
The Holy Qur’an: Text, Translation and Commentary, oleh Abdullah Yusuf Ali
The Meaning of the Holy Qur’an, oleh Marmaduke Pickthall
Tafsir

Upaya penafsiran Al-Qur’an telah berkembang sejak semasa hidupnya Nabi Muhammad, saat itu para sahabat tinggal menanyakan kepada sang Nabi jika memerlukan penjelasan atas ayat tertentu. Kemudian setelah wafatnya Nabi Muhammad hingga saat ini usaha menggali lebih dalam ayat-ayat Al-Qur’an terus berlanjut. Pendekatan (metodologi) yang digunakan juga beragam, mulai dari metode analitik, tematik, hingga perbandingan antar ayat. Corak yang dihasilkan juga beragam, terdapat tafsir dengan corak sastra-bahasa, sastra-budaya, filsafat dan teologis bahkan corak ilmiah.

Adab Terhadap Al-Qur’an

Ada dua pendapat mengenai hukum menyentuh Al-Qur’an terhadap seseorang yang sedang junub, perempuan haid dan nifas. Pendapat pertama mengatakan bahwa jika seseorang sedang mengalami kondisi tersebut tidak boleh menyentuh Al-Qur’an sebelum bersuci. Sedangkan pendapat kedua mengatakan boleh dan sah saja untuk menyentuh Al-Qur’an, karena tidak ada dalil yang menguatkannya.
Sebelum menyentuh sebuah mushaf Al-Qur’an, seorang Muslim dianjurkan untuk menyucikan dirinya terlebih dahulu dengan berwudhu. Hal ini berdasarkan tradisi dan interpretasi secara literal dari surat Al Waaqi’ah ayat 77 hingga 79.
Terjemahannya antara lain:56-77. Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia, 56-78. pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), 56-79. tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (56:77⁠-56:79⁠)
Penghormatan terhadap teks tertulis Al-Qur’an adalah salah satu unsur penting kepercayaan bagi sebagian besar Muslim. Mereka memercayai bahwa penghinaan secara sengaja terhadap Al Qur’an adalah sebuah bentuk penghinaan serius terhadap sesuatu yang suci. Berdasarkan hukum pada beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim, hukuman untuk hal ini dapat berupa penjara kurungan dalam waktu yang lama dan bahkan ada yang menerapkan hukuman mati.
Pendapat kedua mengatakan bahwa yang dimaksud oleh surat Al Waaqi’ah di atas ialah: “Tidak ada yang dapat menyentuh Al-Qur’an yang ada di Lauhul Mahfudz sebagaimana ditegaskan oleh ayat yang sebelumnya (ayat 78) kecuali para Malaikat yang telah disucikan oleh Allah.” Pendapat ini adalah tafsir dari Ibnu Abbas dan lain-lain sebagaimana telah diterangkan oleh Al-Hafidzh Ibnu Katsir di tafsirnya. Bukanlah yang dimaksud bahwa tidak boleh menyentuh atau memegang Al-Qur’an kecuali orang yang bersih dari hadats besar dan hadats kecil.
Pendapat kedua ini menyatakan bahwa jikalau memang benar demikian maksudnya tentang firman Allah di atas, maka artinya akan menjadi: Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali mereka yang suci/bersih, yakni dengan bentuk faa’il (subyek/pelaku) bukan maf’ul (obyek). Kenyataannya Allah berfirman : Tidak ada yang menyentuhnya (Al-Qur’an) kecuali mereka yang telah disucikan, yakni dengan bentuk maf’ul (obyek) bukan sebagai faa’il (subyek).
“Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang yang suci” [4]Yang dimaksud oleh hadits di atas ialah : Tidak ada yang menyentuh Al-Qur’an kecuali orang mu’min, karena orang mu’min itu suci tidak najis sebagaimana sabda Muhammad. “Sesungguhnya orang mu’min itu tidak najis”
Hubungan dengan kitab-kitab lain

Berkaitan dengan adanya kitab-kitab yang dipercayai diturunkan kepada nabi-nabi sebelum Muhammad SAW dalam agama Islam (Taurat, Zabur, Injil, lembaran Ibrahim), Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya menegaskan posisinya terhadap kitab-kitab tersebut. Berikut adalah pernyataan Al-Qur’an yang tentunya menjadi doktrin bagi ummat Islam mengenai hubungan Al-Qur’an dengan kitab-kitab tersebut:
Bahwa Al-Qur’an menuntut kepercayaan ummat Islam terhadap eksistensi kitab-kitab tersebut. QS(2:4)
Bahwa Al-Qur’an diposisikan sebagai pembenar dan batu ujian (verifikator) bagi kitab-kitab sebelumnya. QS(5:48)
Bahwa Al-Qur’an menjadi referensi untuk menghilangkan perselisihan pendapat antara ummat-ummat rasul yang berbeda. QS(16:63-64)
Bahwa Al-Qur’an meluruskan sejarah. Dalam Al-Qur’an terdapat cerita-cerita mengenai kaum dari rasul-rasul terdahulu, juga mengenai beberapa bagian mengenai kehidupan para rasul tersebut. Cerita tersebut pada beberapa aspek penting berbeda dengan versi yang terdapat pada teks-teks lain yang dimiliki baik oleh Yahudi dan Kristen.

Kiamat Tinggal Beberapa Hari Lagi

Berbagai prediksi tentang datangnya kiamat tidak pernah berhenti dari waktu ke waktu. Kalangan Kristen fundamentalis yang tergabung dalam sebuah jaringan radio di Amerika Serikat mengatakan kiamat lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Penyiar Family Radio Worldwide yang bermarkas di California, Harold Camping, menghitung kiamat akan terjadi pada Sabtu 21 Mei 2011. Akan terjadi gempa besar di Lautan Pasifik, mayat-mayat terlempar keluar dari kuburan. Camping juga pernah meramalkan akhir dunia terjadi pada tahun 1994, tetapi ramalan tersebut tidak terbukti.



Peristiwa gempa besar ini akan diikuti dengan kekacauan global yang mengerikan. Manusia masih sanggup bertahan dalam suasana tak menentu tersebut hingga kehancuran total terjadi pada Jumat 21 Oktober 2011. Camping tak hanya melakukan prediksi. Ia juga mengumpulkan dana untuk membiayai kampanye kiamat melalui baliho hingga iklan di media massa.

Ramalan itu berdasarkan dalam Alkitab. Disebutkan bahwa kiamat terjadi 7.000 tahun setelah banjir besar yang dialami Nuh. Kiamat juga terjadi pada hari Sabtu.
Survei yang dilakukan The Salt Lake Tribune atas ramalan ini memperlihatkan 67 persen penganut Kristen Evangelis mempercayai Camping. Sementara 30 persen lainnya menolak untuk percaya. Sisanya mengaku tidak tahu.

Ramalan kiamat 21 Mei ini justru mendapat tentangan dari sebagian kalangan Kristen lain. Mengutip perkataan Yesus dalam Injil Matheus, kalangan penolak ramalan menyebutkan kiamat tidak bisa diprediksi waktunya. Dalam survei yang sama, terlihat 68 persen penganut Kristen Protestan tak percaya kiamat terjadi pada 21 Mei sementara 30 persen lainnya mengaku percaya. Penganut Kristen Katolik juga senada, sebanyak 61 persen tidak percaya akan ramalan dan hanya 34 persen yang meyakini.

Kiamat

Kiamat biasanya merujuk kepada tulisan eskatologis dalam ketiga agama Abrahamik: Yudaisme, Kristen, dan Islam. Akhir zaman seringkali digambarkan sebagai suatu masa yang diwarnai oleh kesusahan yang mendahului kedatangan kembali dari Mesias yang telah diramalkan. Mesias adalah tokoh yang akan mengantarkan datangnya Kerajaan Allahdan mengakhiri penderitaan dan kejahatan. Namun demikian, gambaran-gambaran terinci tentang kejadian ini tergantung pada keyakinan masing-masing yang dipelajari. Sejumlah agama dan tradisi memiliki keyakinan-keyakinan tentang Akhir zaman, yang menghasilkan beraneka sistem keyakinan, tradisi, dan perilaku

Universitas Gunadarma, Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia Tahun 2010 versi Webometrics

Universitas Gunadarma, Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Indonesia Tahun 2010 versi Webometrics

Webometrics dalam laporan terakhirnya bulan Juli 2010 telah menempatkan Universitas Gunadarma sebagai perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia. Webometrics dalam laporan terakhirnya itu juga telah menempatkan Intitut Teknologi Bandung sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia. Dalam semester sebelumnya Webometrics memposisikan Universitas Gadjah Mada (UGM) di peringkat pertama sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia di tahun 2010. Posisi ini berhasil dipertahankan UGM setelah pada 2008 dan 2009 lalu juga berada di posisi teratas. Tahun ini, UGM memang kembali meraih predikat sebagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi Webometrics setelah selama dua tahun berturut-turut juga menempati posisi pertama.

Webometric mengeluarkan ranking perguruan tinggi seluruh dunia dalam setiap kurun waktu 6 bulan. Tahun 2010, Indonesia menyumbangkan 17 perguruan tinggi yang masuk dalam daftar Webometrics 100 terbaik Asia Tenggara. Terkait dengan peringkat Webometrics ini didasarkan atas keunggulan dalam publikasi elektronik (e-publication) yang terdapat dalam domain web masing-masing perguruan tinggi. Pengukurannya menggunakan empat indikator, yakni size, visibility, rich files, dan scholar.

Indikator pertama, size (S), yakni jumlah halaman publikasi elektronik yang terdapat dalam domain web perguruan tinggi. Kedua, visibility (V) ialah jumlah halaman lain yang mencantumkan URL domain perguruan tinggi yang dinilai. Ketiga, rich files (RF), yaitu relevansi sumber elektronik dengan kegiatan akademik dan publikasi perguruan tinggi tersebut. Terakhir, scholar (Sc), yakni jumlah publikasi dan sitasi bermutu pada domain perguruan tinggi. Selanjutnya, data yang telah terkumpul diolah dan digunakan untuk memeringkat lebih kurang 4.000 perguruan tinggi dari seluruh dunia.

Perguruan Tinggi Swasta Terbaik menurut tahun 2010 menurut webometric

Rangking Dunia Universitas Ukuran Visibilitas Files Scholar
813 Gunadarma University *** 558 1,448 676 734
1117 Petra Christian University *** 924 1,869 987 734
1724 Universitas Islam Indonesia 1,712 2,680 3,207 357
2310 Universitas Muhammadiyah Malang *** 2,148 4,494 2,282 734
2317 Informatics and Computer College Stmik Amikom 3,035 4,360 3,686 146
2611 Bina Nusantara University 2,381 3,252 2,009 3,507
2845 Universitas Muhammadiyah Surakarta *** 3,806 5,277 2,640 734
3242 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 2,457 2,706 3,698 6,988
3574 Universitas Tarumanagara * 4,854 6,908 3,036 785
4024 Universitas Mercu Buana 4,334 5,056 4,199 3,150
4104 Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jakarta 5,120 8,204 4,273 485
4183 Universitas Katolik Parahyangan 3,729 5,690 4,152 3,300
4249 ISI Denpasar 5,083 6,411 5,263 1,577
4293 Atma Jaya Yogyakarta University 4,585 5,744 2,143 4,971
4307 Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya 2,413 3,713 5,276 10,216
4318 Universitas Trisakti 4,223 4,356 6,724 4,033
4427 Universitas Surabaya 3,379 2,958 7,686 10,216
4532 Duta Wacana Christian University 3,532 5,495 3,146 6,408
5287 Ahmad Dahlan University 4,194 5,520 4,680 7,977
5387 Universitas Sanata Dharma 5,135 6,333 5,532 4,757
5721 Institut Teknologi Telkom (Sekolah Tinggi Teknologi Telkom) 3,995 6,219 5,044 8,570
5741 Universitas Komputer Indonesia (Unikom) 1,705 7,697 5,079 9,063
5856 Maranatha Christian University 4,616 4,812 7,889 10,216
6210 Universitas Jenderal Soedirman 6,086 6,159 5,160 8,570
6522 Institut Sains & Teknologi Akprind 6,386 7,099 4,125 8,570

Inilah 7 Tempat di Indonesia, Sebagai Situs Warisan Dunia Unesco

Candi Borobudur (Borobudur Temple Compounds) Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Dalam etnis Tionghoa, candi ini disebut juga Hanyu Pinyin (pó luó fú tú) dalam bahasa Mandarin. . Candi Borobudur Indonesia, ditetapkan sebagai Warisan Dunia (Situs Budaya) pada tahun 1991. Merupakan candi Budha yang berasal dari abad ke-8 dan 9. Candi ini tersusun dalam tiga tingkatan yang meliputi dasar piramida dengan lima teras persegi konsentris, batang kerucut dengan tiga platform sirkular dan, dan sebuah stupa besar di bagian atas. Dinding candi dihiasi dengan relief yang luasnya mencapai 2.500 m 2.. Candi Borobudur ditemukan pertama kali pada tahun 1814 oleh Sir Thomas Stamford Raffles. Candi ini sudah mulai dipugar pada masa Hindia dan pada tahun 1970-an dipugar total dengan melibatkan UNESCO.
Candi Prambanan (Prambanan Temple Compounds); Candi Prambanan, DI. Yogyakarta, Indonesia ditetapkan sebagai Warisan Dunia (Situs Budaya) pada tahun 1991. Candi yang dibangun pada abad ke-10 ini adalah candi Hindu terbesar di Asia Tenggara yang ditemukan pertama kali oleh CA. Lons seorang berkebangsaan Belanda pada tahun 1733. Candi ini terdiri atas 8 candi utama dan lebih dari 250 candi kecil. Tiga candi utama disebut Trisakti merupakan persembahan kepada tiga dewa Hindu yaitu Siwa (sang Penghancur), Wisnu (sang Pemelihara) dan Brahma (sang Pencipta).
Taman Nasional Komodo (Komodo National Park); Taman Nasional Komodo, Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat, Indonesia, ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Dunia (Situs Alami) pada tahun 1991. Taman Nasional Komodo merupakan sebuah kawasan yang terdiri atas pulau-pulau vulkanik yang terdiri atas 3 pulau besar (Komodo, Rinca, dan Padar) seluas 603 km2 (luas daratan). Di kawasan yang ditetapkan sebagai Taman Nasional pada tahun 1980 ini dihuni oleh Biawak terbesar, biawak komodo. Taman Nasional Komodo saat ini juga menjadi finalis New 7 Wonders of Nature.
Taman Nasional Ujung Kulon (Ujung Kulon National Park); Taman Nasional Ujung Kulon, Provinsi Banten dan Lampung, Indonesia, ditetapkan oleh UNESCO sevagai Situs Warisan Dunia (Situs Alam) pada tahun 1991. Taman Nasional Ujung Kulon seluas 1,203 km² konon merupakan daerah pertanian yang kemudian hancur lebur dan musnah penduduknya ketika gunung Krakatau meletus pada 27 Agustus 1883 yang kemudian merubah kawasan ini menjadi hutan. Taman Nasional ini menjadi habitat berbagai satwa dan flora termasuk badak jawa yang merupakan mamalia terlangka di dunia. Di kawasan ini juga menjadi habitat alami kokoleceran, tumbuhan yang menjadi maskot provinsi Banten.
Taman Nasional Lorentz (Lorentz National Park); Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional yang terletak di provinsi Papua, Indonesia. Dengan luas wilayah sebesar 25.000 km² Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Taman ini masih belum dipetakan, dijelajahi dan banyak terdapat tanaman asli, hewan dan budaya. Pada 1999 taman nasional ini diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.Wilayahnya juga terdapat persediaan mineral, dan operasi pertambangan berskala besar juga aktif di sekitar taman nasional ini. Ada juga Proyek Konservasi Taman Nasional Lorentzyang terdiri dari sebuah inisiatif masyarakat untuk konservasi komunal dan ekologi warisan yang berada di sekitar Taman Nasional Loretz ini. Dari tahun 2003 hingga kini, WWF-Indonesia Region Sahul Papua sedang melakukan pemetaan wilayah adat dalam kawasan Taman Nasional Lorentz. Tahun 2003- 2006, WWF telah melakukan pemetaan di Wilayah Taman Nasional Lorentz yang berada di Distrik (Kecamatan) Kurima Kabupaten Yahukimo, dan Tahun 2006-2007 ini pemetaan dilakukan di Distrik Sawaerma Kabupaten Asmat.Taman Nasional Larentz, provinsi Papua, Indonesia, ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia (Situs Alam) pada tahun 1999. Taman Nasional seluas 2,5 juta ha (25.000 km²) ini merupakan yang terbesar di Asia Tenggara. Terletak di titik pertemuan dua lempeng benua, Taman Nasional Lorentz menjadi daerah yang memiliki geologi kompleks dengan pembentukan gunung serta patung besar dengan glasiasi dan akresi pantai yang telah membentuk sebagian besar daerah dataran rendah. Proses-proses ini membuat kawasan ini memiliki tingkat endemisme dan keanekaragaman hayati tertinggi. Daerah ini juga mengandung situs fosil yang merekam evolusi kehidupan di Papua dan New Guinea.
Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera (Tropical Rainforest Heritage of Sumatra); Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera adalah tempat pelestarian bagi Hutan Hujan Tropis di Sumatera dan habitat dari beberapa spesies yang hampir punah seperti, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, dan Badak Sumatera yang merupakan spesies Badak terkecil dan memiliki dua cula. Luas dari Hutan Hujan Tropis Sumatera seluruhnya adalah 2,5 juta hektar yang terdiri dari 3 Taman Nasional di Sumatera, yaitu Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Tempat ini juga tempat berbagai jenis tumbuhan endemik seperti, kantong semar, bunga terbesar di dunia Rafflesia Arnoldi, dan bunga tertinggi Amorphophallus. Selain memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, hutan hujan tropis Sumatera juga merupakan sumber mata pencarian bagi masyarakat yang tinggal di sana. Beberapa suku tinggal di hutan hujan tropis Sumatera, seperti suku Mentawai dan suku Anak Dalam. Pada tahun 2004 ini merupakan 2,5 juta hektar Hutan Hujan Tropis di Sumatera yang terdiri dari tiga taman nasional, yaitu: Taman Nasional Gunung Leuser, Taman Nasional Kerinci Seblat, dan Taman Nasional Bukit Barisan. Kawasan ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat bagi sekitar 10.000 spesies tanaman, termasuk 17 marga endemik, lebih dari 200 spesies mamalia, dan jenis burung dari 580 ( 21 endemik). Beberapa tumbuhan endemik seperti rafflesia arnoldi dan amorphophallus titanium. Juga satwa-satwa lainnya seperti harimau sumatera dan gajah sumatera.
Situs Manusia Purba Sangiran (Sangiran Early Man Site); Sangiran adalah sebuah situs arkeologi di Jawa, Indonesia. Area ini memiliki luas 48 km² dan terletak di Jawa Tengah, 15 kilometer sebelah utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo dan terletak di kaki gunung Lawu. Secara administratif Sangiran terletak di kabupaten Sragen dan kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah. Pada tahun 1977 Sangiran ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya. Pada tahun 1996 situs ini terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Tahun 1934 antropolog Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald memulai penelitian di area tersebut. Pada tahun-tahun berikutnya, hasil penggalian menemukan fosil dari nenek moyang manusia pertama, Pithecanthropus erectus(“Manusia Jawa”). Ada sekitar 60 lebih fosil lainnya di antaranya fosil Meganthropus palaeojavanicus telah ditemukan di situs tersebut. Di Museum Sangiran, yang terletak di wilayah ini juga, dipaparkan sejarah manusia purba sejak sekitar 2 juta tahun yang lalu hingga 200.000 tahun yang lalu, yaitu dari kala Pliosen akhir hingga akhir Pleistosen tengah. Di museum ini terdapat 13.086 koleksi fosil manusia purba dan merupakan situs manusia purba berdiri tegak yang terlengkap di Asia. Selain itu juga dapat ditemukan fosil hewan bertulang belakang, fosil binatang air, batuan, fosil tumbuhan laut serta alat-alat batu.Pada awalnya penelitian Sangiran adalah sebuah kubah yang dinamakan Kubah Sangiran. Puncak kubah ini kemudian terbuka melalui proses erosi sehingga membentuk depresi. Pada depresi itulah dapat ditemukan lapisan tanah yang mengandung informasi tentang kehidupan di masa lampau. Sangiran, kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah, Indonesia, ditetapkan sebagai Warisan dunia (Situs Budaya) pada 1996. Dari kawasan seluas 48 km² tersebut sejak tahun 1934 telah ditemukan belasan ribu fosil yang salah satunya adalah Pithecanthropus erectus dan Meganthropus palaeojavanicus.

Gila, DPR Mau Beli Mesin Absen Rp 4 M

26 Nov 2011
Opini Rakyat Merdeka
Hati nurani orang-orang di DPR sepertinya masih banyak yang gelap. Belum bisa menakar sensitifltas sebuah proyek. Kemarin, muncul kabar, DPR punya rencana membeli alat absensi sistem sidik jari seharga Rp 4 miliar. Mendengar ini. Ketua DPR Marzuki Alie mengaku jantungnya copot. Nah, kalau wakil rakyat saja kaget apalagi rakyat?

ALAT itu -kalau jadi dibeli- dipakai untuk me-list kehadiran anggota DPR dalam setiap rapat. Dari situ, bisa ketahuan siapa yang malas, dan siapa yang rajin. Kelebihan alat absensi sidik jari yang nama kerennya sistem finger print ini adalah, para anggota DPR tidak bisa "menitip" absen. Tentu saja, itu alat yang canggih. Tapi sehebat-hebatnya teknologi, sebuah alat tak akan pernahbisa secara otomatis "memecat" anggota DPR yang kesenngan bolos rapat. Sehingga, agak kurang masuk akal kalau duit sebesar 4 miliar hanya dipakai untuk "mengabsen" anggota DPR.

Tanpa sanksi yang sesuai, sebenarnya alat itu tak terlalu banyak gunanya. Bukankah, pihak Kesetjenan selama ini sudah melakukan lugas "mengabsen" anggota DPR dengan baik? Mereka punya data siapa saja anggota yang sering tidak hadir dalam rapat-rapat DPR. Nang diperlukan adalah sanksi atau "action" pimpinan partai atau Badan Kehormatan DPR terhadap mereka yang tidak melakukan tugas sebagai wakil rakyat dengan baik. Hasil dari kerja alat itu hanyalah sekedar data absensi. Lalu file-nya disimpan dan kalau tidak ditindaklanjuti, untuk apa.

Informasi tentang rencana pengadaan finger print diungkapkan langsung oleh Marzuki Alie kepada wartawan. Menurut taksiran dia, yang pantas itu pengadaan alat sejenis sekitar Rp 300-anjuta. Dia pernah punya pengalaman melaksanakan proyek semacam itu di sebuah sekolahan. Taksiran dia, harga per unitalat tersebut di kisaran Rp I juta sampai termahal Rp 5 jutaan.

Nah. kalau harganya rata-rata Rp 4-jutaan saja, itu artinya uang senilai Rp 4 miliar itu bisa dibelikan kira-kira seribu unit alat fingerprint. Padahal jumlah anggota DPR saja hanya S60 orang. Masa per satu orang, satu alat sih Karenanya. Marzuki langsung memerintahkan Sekjen DPR Nining Indra Saleh menunda pembelian alat tersebut. Untuk menghindari praktek kongkalikong dan mencegah mark-up harga. Marzuki minta agar pengadaan alat tersebut dilaksanakan melalui mekanisme tender terbuka sehingga publik bisa ikut mengontrolnya.

"Itu perintah saya. Jadi saya harus mengamankannya. Bener, jantung saya kayak copot begitu mendengar biayanya Rp 4 miliar. Kalau kita beli mahal, terus bagaimana nantinya? Makanya saya minta tolong sama teman saya yang ahli di bidang itu untuk berkoordinasi dengan Sekjen DPR supaya harganya lebih murah," kata Marzuki.

Anggota Badan Urusan Rumah Tangga dari Golkar Gandung Pardiman juga kaget saat dikonfirmasi tentang rencana pengadaan alat absensi kehadiran anggora DPR. Kata dia. belumpernah dibicarakan dalam rapat.

Gandung yang juga duduk di Komisi IX DPR mengingatkan Setjen agar jangan memaksakan proyek yang tidak masuk akal, karena taruhannya nama baik DPR.

Sekjen DPR Nining Indra Saleh menegaskan, laporan terkait estimasi biaya pemasangan alat deteksi kehadiran tersebut dipengaruhi oleh spesifikasi alat yang akan dipakai, termasuk fasilitas penunjangnya.

Nining berjanji mematuhi perintah Marzuki Alie agar semua proyek di DPR dapat dilaksanakan melalui tender terbuka, sehingga pelaksanaannya bisa transparan.

Pengamat politik UI Prof Iberamsjah menyebut, percuma DPR punya fingerprint jika mental para anggotanya masih seperti sekarang ini. Selain mubazir, alat itu juga bisa diakali.

"Bolos apa tidak bukan tergantung alat, itu soal mental, disiplin diri, yang penting ada nggak rasa malu." kata Iberamsjah. semalam. Lagipula, jika membolos, Iberamsjah meragukan pimpinan DPR akan memberi sanksi terhadap anggotanya. "Mana ada jeruk makan jeruk, nggak ada di dunia." katanya pesimis.

Senada, pengamat komunikasi politik senior Prof Tjipta Lesmana menyebut, pembelian fingerprint mubazir. Alat itu tak akan mampu mencegah anggota DPR untuk membolos.

"Soalnya bukan rahasia lagi wakil rakyat itu banyak job di luar, itu yang bikin sidang-sidang kosong. Jadi percuma pakai alat fingerprint kalau men-tiilnya masih begitu." katanya. "Nggak ada malunya anggota DPR itu."

Teguran dari pimpinan partai politik, kata Tjipta, jauh lebih efektif daripada penggunaan fingerprint itu. "Kan fraksi itu kepanjangan tangan dari DPP, partai, ditegur oleh pimpinan fraksi, pimpinan partai," imbuhnya.

Aktivis Pukat UGM Oce Madril mencurigai, pengadaan fingerprint ini hanyalah modus untuk memaksimalkan penyerapan anggaran akhir tahun yang dilakukan Sekjen DPR. "Pekerjaan yang sia-sia, tidak jelas, tidak berguna, kalau "dibeli belum tentu digunakan. Pemborosan anggaran negara," katanya.

Menurut dia, yang dibutuhkan adalah teguran. Anggota yang membolos harusnya diproses di BK. "Cara lain, publikasikan nama-nama mereka yang membolos. Itu shock terapi secara moral publik," sarannya. hps/okt

7 Fenomena Alam Teraneh & Menakjubkan

Suatu fenomena alam merupakan hal yang tercipta akibat perpaduan faktor alam dengan faktor yang lainya. Tetapi fenomena alam itu memiliki kurun waktu yang singkat dan jarang sekali terjadi untuk yang kedua kalnya. Berikut 7 Fenomena alam teraneh sekaligus menakjubkan

1. Api Terjun (Horsetail Falls)

Fenomena Api Terjun ini terdapat di Yosemite National Park yang terletak di California. Dinamakan Api terjun karena pada saat air jatuh dari ketinggian sekitar 2000 kaki, mirip dengan cairan lava yang sedang jatuh dari atas. Sebenarnya fenomena ini bukanlah lava yang jatuh, melainkan air yang sedang terjun mendapatkan efek dari sinar matahari yang akan terbenam. Namun fenomena ini harus didukung dengan cuaca yang cerah, keberadaan matahari yang tepat saat menyinari air, dan debit air yang cukup banyak untuk bisa membuat Air terjun di Yosemite National Park mirip dengan cairan lava yang sedang jatuh.
2. Ice Circle

Fenomena Ice Circle ini bisa terjadi di mana saja. Biasanya fenomena ini sering terjadi di daerah sungai yang meiliki arus yang lambat serta iklim yang dingin. Bentuknya mirip seperti piringan yang berputar secara perlahan. Fenomena ini juga pernah terjadi sekitar tahun 1930 di Toronto, Canada.

3. Crop Circle

Mendengar namanya, pasti fenomena ini sudah tak asling lagi di telinga kita. Yah, itulah Crop Circle. Sebuah lingkaran yang mempunyai motif berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Fenomena ini pertama kali muncul sekitar akhir tahun 1970-an di London, Inggris. Namun di Indonesia juga fenomena ini pernah muncul, yakni di Sleman, Yogyakarta pada 23 Januari 2011. Penyebab utama pembuatan Crop Circle ini masih menyimpan banyak tanya. Apakah buatan manusia, buatan alam, atau buatan makhluk dari luar bumi. Kini masalah itu saling diperdebatkan, tapi kebanyakan dari ilmuwan berpendapat bahwa Crop Circle itu dibuat oleh tangang-tangan kreatif manusia.

4. Gelombang Beku

Fenomena ini terjadi di daerah Antartika. Penyebab utama terjadinya gelombang beku ini yaitu reaksi antara salju dengan kondisi di Antartika. Misalnya ketka sebuah gunung es yang jatuh ke laut maka akan menimbulkan sebuah gelombang, dari gelombang itu bereaksi dengan salju dan akan menghasilkan gelombang beku. Apabila gunung es yang jatuh ke laut membawa Alga, maka gelombang yang terbentuk akan memiliki garis-garis warna seperti, hijau, coklat, hitam dan kuning.

5. Halo Matahari (Cincin Matahari)

Fenomena ini sebenarnya pernah terjadi di San Frasisco, dan di negara Indonesia pun juga pernah merasakan fenomena ini yaitu pada tanggal 04 Januari 2011 yang terjadi di kota Yogyakarta. Namun sebelumnya juga fenomena ini pernah terjadi di Padang pada tahun 2009. Fenomena ini terbentuk akibat kristal es yang membentuk sebuah busur berwarna putih dan berbintik-bintik yang dibiaskan ke atas langit sehingga menciptakan sebuah cincin yang mengelilingi matahari. Namun ada opsi lain yang bisa menciptakan lingkaran cincin diantara matahari, yaitu faktor cuaca yang dingin. Karena cuaca dingin dapat membuat kristal-kristal es yang sudah berubah menjadi debu berlian mengapung ke udara dan menimbulkan cahaya yang melingkari matahari.
6. Pelangi Api (Fire Rainbow)

Di Indonesia, fenomena ini sempat terjadi di daerah Makasar. Tapi bagaiman fenomena itu bisa terjadi ? Fenomena yang biasa disebut 'Busur Circumhorizon' sebenarnya terjadi akibat sinar matahari yang menembus awan-awan terang yang berada di ketinggian yang cukup tinggi. Karena awan-awan itu terbentuk akibat kristal-kristal heksagonal, maka sinar matahari yang masuk melalui permukaan vertikal kristal-kristal di atas akan meninggalkan beberapa warna seperti pelangi.

7. Morning Glory Cloud

Fenomena ini tergolong suatu fenomena yang sangat langka. Namun fenomena ini pernah terjadi di Teluk Carpenataria, Australia. Awan ini mempunyai bentuk memanjang dengan panjang yang dapat mencapai 1000 km dan memiliki ketinggian antara 1-2 km. Awan ini sering disebut juga dengan istilah Solitary atau Soliton Wave karena bentuknya seperti gelombang yang bergerak dengan kecepatan 60km/h.